Gedung GBPH Prabuningrat (Rektorat) Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55584 Indonesia. Telepon: +62 274 898444 Faks: +62 274 898459 Email: info[at]uii.ac.id
Kamis, 14 November 2024
Semarakkan Milad ke-81, UII Kembali Gelar Festival Seni Pertunjukan
Jalan Sehat Milad ke-81 UII Berlangsung Semarak
Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kegiatan Jalan Sehat dalam rangka peringatan Milad ke-81 yang mengusung tema “Dedikasi untuk Negeri”. Acara yang digelar pada Minggu (4/8) di Kampus Terpadu UII ini berlangsung semarak dengan diikuti sekitar 10.000 peserta yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik) beserta keluarga inti, purna tugas, serta tamu undangan dari tokoh masyarakat dan mitra UII.
Ketua Milad UII ke 81, Rokhedi Priyo Santoso mengemukakan kegiatan jalan sehat merupakan salah satu agenda tahunan yang spesial karena melibatkan seluruh keluarga besar UII. “Jalan Sehat Milad UII ke-81 tidak hanya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di antara civitas academica UII, tetapi juga sebagai wujud dedikasi dan kontribusi UII kepada masyarakat luas,” tuturnya.
Rokhedi menyampaikan, melalui kegiatan jalan sehat diharapkan dapat menjadi momentum untuk semakin menguatkan rasa kebersamaan. “Dengan semangat kebersamaan, kita ingin menunjukkan bahwa UII selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini. Kegiatan jalan sehat ini juga sebagai ajang untuk mempererat hubungan antar sesama UII maupun dengan para mitra dan tokoh masyarakat,” ujar Rokhedi.
Sementara Rektor UII Fathul Wahid dalam sambutannya mengutarakan rasa syukurnya atas nikmat-nikmat yang Allah limpahkan kepada UII selama 81 tahun dan berharap nikmat-nikmat tersebut akan terus ada. “Indonesia dan UII lahir dari rahim yang sama dan tumbuh bersama, yang mana UII masih istiqomah menjalankan misi besarnya dan menjaga relevansinya setidaknya melalui dua hal, yaitu menghasilkan karya-karya yang bermanfaat dan melahirkan aktor-aktor peradaban Indonesia,” tutur Fathul Wahid. “Selain dua hal tersebut, UII terus menjaga perjalanan bernegara dan berbangsa, kalau ada yang keluar dari rel konstitusi, kita ingatkan dengan cara elegan dan konstitusional, insyallah sampai sekarang UII menjalankan misi itu,” imbuh Fathul Wahid.
Sebelum kegiatan jalan sehat dimulai, peserta terlebih dahulu mengikuti senam bersama di pelataran Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir. Dilanjutkan dengan penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan dari Ketua Milad UII ke-81dan sambutan oleh Rektor UII. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati oleh Rektor, Dekan, dan perwakilan pimpinan di lingkungan Yayasan Badan Wakaf UII.
Pelaksanaan kegiatan jalan sehat ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Rektor UII. Selanjutnya peserta menyusuri rute kurang lebih sejauh 2 km mengililingi kampus UII dan finish di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir. Di lokasi finish, peserta dihibur dengan penampilan dari KKA Band, Band Fakultas Teknologi Industri (FTI), Tari Saman UKM Xaviera UII, dan Band Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII.
Dalam jalan sehat ini peserta berkesempatan memenangkan 300 lebih doorprize menarik. Adapun hadiah utama berupa 4 sepeda motor dimenangkan oleh Fariz Alfian dari FTI, Sri Mulyati, S.Kom., M.Kom dari FTI, Muhammad Abdul Hadi, S.T., M.T dari FTSP, dan Zulian Nafi’ Gundawastratmaja dari FTSP. (AHR/RS)
Pondok Pesantren UII Resmi Sambut 36 Santri Baru pada Pekan Ta’aruf Santri 2024
Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII) resmi membuka Pekan Ta’aruf Santri (PETASAN) 2024 pada Ahad (25/8) di Aula PP UII Putra, Condongcatur. Sejumlah 36 santri, yang terdiri dari 19 putra dan 17 putri, disambut pada PETASAN 2024 yang bertajuk “Santri UII: Generasi Unggulan, Pembawa Kemajuan, Pelopor Peradaban” dan digelar pada Ahad-Jumat, 25-30 Agustus 2024.
Direktur PP UII, Prof. K.H. Tamyiz Mukharrom, M.A., menyambut dengan suka cita kedatangan para santri beserta orang tua/wali yang ikut hadir. Prof. Tamyiz menjelaskan tahapan seleksi yang tidak mudah diikuti oleh para santri tatkala mendaftar ke PP UII. Harapan turut diungkapkan bagi segenap santri baru agar dapat berproses menjadi bagian generasi unggulan. “Tentunya, dari pihak UII menyelenggarakan pesantren unggulan ini, diharapkan akan betul bisa menjadikan santri-santri yang lulus menjadi generasi yang mempunyai ilmu. Baik itu adalah ilmu dalam kompetensinya masing-masing prodi, ditambah dengan ilmu agama dan keislaman,” tutur Prof. Tamyiz.
Bentuk keunikan pola pendidikan di pesantren. menurut Prof. Tamyiz, salah satunya ialah kehadiran pengasuh yang menjadi uswah bagi para santri. Di samping upaya memaksimalkan pembelajaran pesantren maupun fakultas masing-masing, para santri baru juga didorong untuk mengamalkan ilmunya.
“(Pembelajaran di) pesantren itu menjadi sesuatu pembelajaran yang utuh. Semoga nanti di sini (tidak hanya) bisa menjadi putra-putri yang salih-salihah, tapi juga mempunyai ilmu yang unggul,” jelas Prof. Tamyiz.
Senada, Bapak Dwi Wahyono, perwakilan orang tua/wali santri, juga menyampaikan sambutan. Pada rangkaian acara tersebut, Bapak Dwi mengungkapkan terima kasih serta harapan pada santri baru PP UII. Ia pula menerangkan bahwa agenda demikian menandai serah terima secara simbolis dari para orang tua/wali santri untuk menitipkan putra-putrinya agar dididik di PP UII.
“Kami menitipkan putra-putri kami. Kami serahkan untuk nantinya dididik di sini. Semoga anak-anak kami nantinya bisa selesai sampai studi yang diharapkan. Dan nantinya membawa keberkahan, khususnya kepada bapak-ibu selaku orang tua,” tuturnya.
Agenda juga diiringi dengan Pembacaan Tata Tertib Pondok Pesantren yang disampaikan Pengasuh/Mudir PP UII Putra, Ust. Dr. Suyanto, S.Ag., M.S.I., M.Pd. Selain itu, acara turut dihadiri oleh Pengasuh/Mudir PP UII Putri, Ust. Tajul Muluk, S.Ud., M.Ag.
Untuk diketahui, 36 santri baru yang diterima merupakan mahasiswa yang dinyatakan lolos melalui jalur Pola Seleksi Beasiswa (PSB) Beasiswa Santri. Terdapat dua tahap seleksi yang dilalui oleh calon mahasiswa pada jalur PSB Beasiswa Santri, yakni Seleksi Berkas dan Ujian Kompetensi yang terdiri dari Tes Tulis serta Wawancara.
PETASAN 2024 sendiri merupakan rangkaian acara orientasi bagi santri baru di PP UII. Di samping Serah Terima Santri Baru, beberapa kegiatan juga akan diikuti oleh para santri, semisal Sanshow, Napak Tilas Makam Pendiri UII, Focus Group Discussion (FGD), Outbond & Pep’s Talk, hingga Pentas Seni.
Lebih lanjut, sejumlah panelis juga akan dihadirkan untuk Sesi Materi dari kalangan sivitas akademika UII. Di antaranya, termasuk Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., serta dosen seperti Dr. Drs. Asmuni, M.A., Drs. Imam Mujiono, M.Ag., Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A., dan Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi. Terdapat pula Saiful Aziz, S.H., M.H., Dr. Dra. Trias Setiawati, M.Si., serta Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A. (JRM/AHR/RS)
UII Gelar Upacara Bendera Peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia
Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di halaman Gedung Fakultas Hukum UII, Sabtu (17/08). Upacara yang dipimpin langsung oleh Rektor UII, Fathul Wahid ini diikuti dengan penuh khidmat oleh dosen, tenaga kependidikan, satpam, serta perwakilan mahasiswa.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, petugas upacara bendera di UII kali ini dari kalangan dosen dan tenaga kependidikan yang sebelumnya telah lolos seleksi dan mengikuti serangkaian latihan. Sementara pengiring lagu Indonesia Raya oleh Paduan Suara Miracle Voices dan Marching Band UII. Fathul Wahid selaku inspektur upacara menyampaikan amanat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merefleksikan tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” dalam tiga momen penting sejarah bangsa. Yakni penyambutan Ibu Kota Nusantara (IKN), estafet kepemimpinan nasional, dan semangat menuju Indonesia Emas 2045. Dalam amanat yang dibacakan Rektor disebutkan, bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN), bukanlah sebuah entitas wilayah geografis semata, tetapi mengisyaratkan panggilan kerja kolektif-nasional, melambangkan akselerasi pemerataan pembangunan. Kehadiran IKN merefleksikan, filsafat moral “Rukti-setya Garba-rukmi”, yang bermakna tekad menghimpun segala daya dan potensi, guna kemakmuran rakyat. Lebih lanjut dalam amanat Gubernur DIY, terkait estafet kepemimpinan nasional dapat dijadikan momentum untuk percepatan pembangunan dengan partisipasi aktif bersama-sama dengan peran terbaiknya masing-masing. Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi pilar kebangsaan dengan semangat kebhinekaan dan kekayaan potensi Indonesia yang berkeadilan, guyub-rukun, dan aman damai untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Diakhir amanat, Gubernur DIY mengajak untuk selalu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan kerja bersama yang menandai peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia dengan penuh rasa syukur. Setealah prosesi upacara bendera selesai, kegiatan dilanjutkan dengan aktivitas simbolis pengibaran bendera merah putih dan bendera Palestina oleh seluruh peserta upacara. Pesan yang disampaikan dari aktivitas ini yakni sebagai perwujudan empati atas tragedi kemanusiaan yang dialami oleh penduduk di Palestina. (AHR/RS)
Sekolah Tukang Nusantara (SETON) UII Bergabung Jaringan Cagar Budaya Pos Dagang Belanda
Sekolah Tukang Nusantara (SETON) UII diundang memaparkan Craftmanship, Community Engagement, and Cultural Heritage in Yogyakarta, Indonesia pada acara International Network Meeting and Symposium, di Galle Fort, Sri Lanka 30 September sampai 4 October 2024.
Yulianto P. Prihatmaji sebagai direktur SETON mengatakan kegiatan ini dilakukan tiap tahun dengan berganti tempat dan tuan rumah. SETON sebagai Center of Excellence (CoE) dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) sejak tahun 2016 melakukan serangkaian kegiatan terkait dengan pendokumentasian, perancangan ulang dan pendampingan renovasi serta rehabilitasi bangunan tradisi dan cagar budaya di Indonesia.
Pertemuan tahun ini adalah yang kesembilan dan giliran dihelat oleh Galle Heritage Foundation (GHF), sebuah yayasan yang mengurusi dan mengelola kawasan benteng Galle Sri Lanka, lanjut Prihatmaji yang juga sebagai Ketua Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) UII.
DTPHN adalah jaringan internasional lembaga-lembaga di sektor publik dan swasta yang bekerja dengan warisan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Lembaga yang menjadi anggotanya adalah representasi dari kota dimana lembaga tersebut beradq. Dengan kata lain satu kota satu lembaga yang memenuhi syarat. Keanggotaan dan aktivitas jaringan akan dibatasi pada wilayah geografis tempat aktivitas VOC berlangsung, dengan fokus khusus pada Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, dan Belanda. Jaringan ini terutama akan membahas warisan dari era Perusahaan Hindia Timur Belanda.
Dari Indonesia yang sudah bergabung sebelum SETON UII Yogyakarta adalah Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA Jakarta, 2014), Ambon City Government (ACG Ambon, 2015), Banda Heritage Foundation (BHF Banda, 2015), Ternate Heritage Society (THS Ternate, 2015). Selain Indonesia jaringannya terdiri dari lembaga-lembaga di 12 kota Ayutthaya, Galle, Hirado, Melaka, Muziris, Nagasaki, Tainan, Anping dan Penghu. Bersama SETON yang bergabung tahun ini adalah dari kota Pulicat, India dan Dhaka, Bangladesh. Total hingga saat DTPHN beranggotakan 17 lembaga/kota dari 8 negarq.
Dengan bergabungnya SETON diharapkan untuk berbagi pengetahuan dan penelitian tentang warisan budaya diantara anggota dan untuk bekerja sama dalam inisiatif penelitian sejarah di masa mendatang. Jaringan ini juga berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan pertukaran budaya, pendidikan, dan ekonomi. Jaringan ini menyatukan lembaga-lembaga anggota untuk membangun kembali beberapa hubungan timbalbalik yang menguntungkan masyarakat dan lingkungan binaan terbangun di kota masing-masing.
Tindak lanjut kegiatan ini sedang dijajagi joint studio antara Araitektur UII dengan Moratuwa University, Sri Lanka dan Erasmus University di level sarjana dan pascasarjana, pungkasnya.
Pojok Suwarsono-Lukia Resmi Diluncurkan di Perpustakaan Pusat UII
Pojok Suwarsono-Lukia sukses diresmikan pada Kamis (22/8) di Lantai 1 Gedung Moh. Hatta Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), Jl. Kaliurang Km. 14,5 Ngemplak Sleman. Pojok tersebut berisi koleksi buku yang dihibahkan ke Perpustakaan UII oleh Dr. Suwarsono Muhammad bersama Lukia Zuraida. Saat ini buku yang telah dikirim ke perpustakaan UII berjumlah 4.100 buku, dan ke depan akan bertambah lagi 2000 buku.
Dr. Suwarsono, akrab dipanggil Pak War, merupakan dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII sekaligus Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII Periode 2018-2023. Nama pojok tersebut juga diatribusikan bagi istrinya, yakni Lukia Zuraida. Di antara banyak karyanya, salah satu yang baru ditulis oleh Pak War adalah buku Kapitalisme Religius: Peradaban Islam Masa Depan.
Dalam sambutannya, Rektor UII, Fathul Wahid, menjelaskan bahwa Pak War merupakan sosok unik berdedikasi tinggi yang menggeluti banyak bidang ilmu. Menurutnya, pemberian hibah buku menandakan bahwa UII masih menaruh perhatian yang baik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk dari urgensi buku dalam menjawab kegelisahan.
“Sebetulnya kegelisahan menjadi penting karena dengan kegelisahan terhadap banyak hal memerlukan jawaban. Insyaallah akan membuat kita untuk terus mencari. Dan salah satu pencariannya adalah lewat bacaan. Di samping pencarian yang lain, yaitu dengan banyak ngobrol, diskusi, dan banyak piknik,” terang Fathul Wahid.
Rektor berharap bahwa keputusan besar yang diambil Bapak Suwarsono dan Ibu Lukia dapat menjadi syiar bagi khalayak yang lebih luas. “Mudah-mudahan menjadi salah satu rujukan, tidak hanya untuk mahasiswa UII, atau dosen, tapi juga untuk khalayak yang lebih luas. Mereka yang haus dengan ilmu pengetahuan. Mereka yang masih memelihara kegelisahan,” jelasnya.
Senada, Pak War menyampaikan sambutan menyoal alasannya mengoleksi buku, sebab dahulu bergaul dengan aktivis di berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). Menurutnya, momentum mulanya tiba ketika sekolah di Honolulu, Amerika Serikat dan menggeluti isu development.
“Ternyata mereka itu kalau saya datangi itu saya lihat bukunya kok banyak. Oh begini toh namanya profesor itu. Begitu toh namanya dosen itu. Begitu bayangan saya. Besok-besok kalau saya jadi dosen juga begitu. Itu harapan saya,” sebutnya.
Selain itu, Pak War pula menjelaskan rencananya di masa mendatang, termasuk agar diberi kesempatan untuk menulis dua buku lain. Di antaranya, yakni buku lanjutan mengenai Kapitalisme Religius, serta buku terkait ideologi-ideologi besar di dunia.
“Yang pertama adalah kelanjutan dari buku Kapitalisme Religius, yaitu peta jalan yang lebih detail bagaimana kebangkitan peradaban Islam itu bisa dicapai. Yang kedua adalah menulis tentang ideologi besar di dunia dari liberalisme, konservatisme, sampai sosialisme,” jelas Pak War.
Lebih lanjut, acara juga diiringi Diskusi Panel bertajuk “Buku, Intelektualisme, dan Masa Depan Peradaban” bersama Prof. Dr.rer.soc. Masduki, S.Ag., M.Si. dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UII serta Prof. Dr. Heru Nugroho dari Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Agenda turut dimoderatori oleh Karina Utami Dewi, S.I.P., M.A. dari Prodi Hubungan Internasional UII. (JRM/RS)
FBE UII Kembali Menggelar Fun Bike Dalam Rangka Milad ke-81 UII
Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menggelar Fun Bike dalam rangka Milad ke-81 Universitas Islam Indonesia dengan mengambil rute sejauh 30 km pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2024. Dimulai garis start dari Kampus FBE UII pada pukul 06.00 dan check point di Candi Plaosan. Peserta Fun Bike finish pada pukul 09.00 WIB di Kampus FBE UII kembali. Penyelenggaraan Fun Bike tahun 2024 ini mengusung tema: “Dedikasi Untuk Negeri”. Acara diikuti oleh 320 peserta Fun Bike dan dibuka oleh Dekan FBE UII. Tampak hadir pula Rektor dan para Wakil Rektor UII.
Di lokasi finish, peserta Fun Bike menikmati beragam hidangan sembari mendengarkan musik akustik dan juga pembagian hadiah dengan total item lebih dari 113 unit doorprize. Di Antaranya seperti 7 Sepeda, 2 Smart TV, 2 Kulkas, 2 Mesin Cuci, Electric Oven, Kompor Gas, Voucher Menginap di Hotel, Magic Com, dan banyak hadiah menarik lainnya. Selain itu, ada stand bazar pemeriksaan kesehatan gratis dari Kimia Farma.
Ketua Panitia Fun Bike, Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA., menyatakan dalam materi press release, acara Fun Bike ini pihaknya mengajak sebagai mitra co-host dari Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, dan Fakultas Kedokteran (FK) UII. Selain itu, acara ini juga didukung oleh sejumlah mitra UII.
Rizki Hamdani menambahkan, bahwa Fun Bike tahun 2024 ini merupakan acara yang kedua kalinya diselenggarakan oleh FBE UII dalam memeriahkan Milad UII ke-81 serta HUT Kemerdekaan RI ke-79. Gowes UII Dedikasi Untuk Negeri ini bagian dari ikhtiar FBE UII dimana kita bisa bersepeda dengan penuh gembira bersama dengan seluruh sivitas akademika, purna tugas, mahasiswa UII, alumni UII, dan juga masyarakat umum.
“Di samping itu, banyak sekali manfaat dari menggunakan sepeda, mulai dari tubuh lebih bugar, kesehatan mental yang lebih baik, sampai bisa mendukung green campus dan ikut andil dalam menyelamatkan bumi ini,” ujar Rizki Hamdani yang di awal acara bertugas mengibarkan bendera start ini.
“Dalam acara Fun Bike ini, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para mitra co-host, sponsor, dan seluruh alumni FBE UII yang telah menyumbang menjadi donatur yang telah mendukung acara fun bike ini,” imbuh Rizki Hamdani.
Dekan FBE UII, Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada semua panitia yang terlibat dalam menyukseskan acara Fun Bike ini dan berharap acara ini dapat menimbulkan banyak dampak positif. “Saya harap dengan acara Fun Bike ini kita bisa mengambil dampak positifnya untuk terus menerapkan hidup sehat dengan berolahraga khususna bersepeda,” ungkap Prof. Johan.
Senada, Rektor UII Fathul Wahid menyampaikan rasa terima kasih dan syukurnya atas kelancaran acara Fun Bike ini dan berharap banyak doa dari peserta Fun Bike untuk terus mendoakan UII. “Acara Fun Bike ini merupakan rangkaian dari Milad ke-81 UII yang mudah-mudahan UII akan selalu lebih baik di masa yang akan datang. Saya juga mohon kepada Ibu/Bapak untuk selalu mendoakan UII untuk kebaikan UII di masa depan,” tuturnya.(AHR/RS)
UII Gelar Webinar Sosialisasi Pengajuan ISBN
Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan webinar sosialisasi tentang pengajuan International Standard Book National (ISBN) khusus untuk terbitan perguruan tinggi pada Selasa 29/10. Webinar menghadirkan Koordinator Pengembangan dan Pengawasan Bibliografi, BIN, dan KIN di Perpustakaan Nasional, Ratna Gunarti, S.Sos. sebagai pembicara. Kegiatan webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang prosedur dan pentingnya ISBN bagi publikasi perguruan tinggi.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa menerbitkan buku merupakan kewajiban dosen seperti yang tercantum dalam perundang-undangan dosen guru, salah satunya membuat buku ajar bagi mahasiswa. “Untuk itu, kita dari UII harus serius agar dosen kita semakin banyak menerbitkan banyak buku, tidak hanya dalam segi kuantitas namun juga kualitas” tutur Prof. Jaka Nugraha.
Mengawali paparannya, Ratna Gunarti menjelaskan secara singkat bahwa ISBN merupakan pengenal atau identifikasi internasional yang bersifat unik untuk publikasi monograf (buku). ISBN memiliki struktur yang terdiri atas lima ruas, yaitu GS1 element, registration group element, registrant element, publication element, dan check digit. Ia juga menjelaskan bahwa rentang block number ISBN yang dialokasikan untuk Indonesia secara global terdiri dari 13 digit. Namun, blok ini ditentukan internasional tergantung nama negara, wilayah, atau kesamaan bahasa yang diberikan oleh international.
Lebih lanjut disampaikan Ratna Gunarti, penggunaan registrant element di Indonesia memiliki peningkatan hingga Perpusnas menerima tinjauan. Dengan kapasitas maksimum 1 juta ISBN untuk masing-masing kelompok, pada tahun 1986-2003, terdapat 979 registrant element dengan alokasi 13.510 ISBN, periode 2003-2018 memiliki 602 registrant element dan 24.607 ISBN, sedangkan periode 2018-2024, jumlah registrant element meningkat menjadi 623 dengan alokasi 15.974 ISBN, hingga periode 15 Oktober 2024 dengan 634 registrant element belum ada alokasi ISBN yang digunakan. Data ini menandakan perkembangan kebutuhan ISBN di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, Ratna Gunarti menyampaikan bahwa perpusnas harus lebih selektif dalam memberikan ISBN terhadap karya-karya yang diajukan. Tidak semua buku dapat memiliki ISBN, ada syarat-syarat yang harus terpenuhi seperti halnya dapat disebarluaskan dan diakses secara umum.
Poin penting disampaikan juga oleh Ratna Gunarti, bahwa setiap universitas dihimbau untuk memiliki single account. Di mana sebuah lembaga hanya memiliki satu pintu pengurusan ISBN dengan tujuan untuk mengefektifkan penggunaan rentang nomor ISBN dalam satu registrant element terpusat, dan mengkoordinir terbitan dalam lingkup lembaga tersebut, dan salah satunya UII. (NDW/AHR/RS)
Rakorja UII 2024 Usung Tema Merawat Muruah, Terus Berbenah, dan Bergerak Lincah
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar agenda tahunan Rapat Koordinasi Kerja Tahun 2024 pada Selasa-Rabu (24-25/09) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII. Rakorja UII tahun ini mengusung tema Merawat Muruah, Terus Berbenah, dan Bergerak Lincah yang dihadiri oleh pimpinan UII tingkat universitas, fakultas, dan jurusan/program studi. Agenda ini diharapkan mampu menghasilkan forum diskusi yang inklusif, terbuka, dan sehat yang mampu menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif bagi kemajuan UII.
Fathul Wahid dalam sambutannya mengemukakan acara yang tiap tahun diselenggarakan ini dapat membawa semangat dan energi baru bahwa ada selalu hal-hal penting yang harus dilakukan di tahun-tahun yang akan datang.
“Kegiatan ini menjadi penting karena UII semakin besar warganya sudah 30 ribu, prodi sudah ada 59, asal mahasiswa beragam tidak hanya dalam negeri tapi juga meliputi lebih dari 20 negara. Artinya apa? Ada tantangan baru yang harus selalu direspon, belum lagi kebijakan negara yang kadang susah sulit diprediksi. Sehingga dengan kita menyamakan langkah, insyaallah kita akan menjadi mudah untuk menapaki masa depan,” ungkap Fathul
Fathul Wahid memaparkan 3 kata yang menjadi kunci penting dalam Rakorja tahun ini yang pertama adalah muruah yang berangkat dari sebuah kesadaran internal dan eksternal bahwa merawat hal ini bukan sesuatu yang secara otomatis terjadi tapi perlu diupayakan dan merawat muruah ini baik untuk diri sendiri dan sebagai bekal untuk bersuara lebih lantang di luar kampus.
“Kedua ada terus berbenah, saya yakin selama sekian tahun kita secara kolektif melakukan banyak hal tetapi kita sepakat perbaikan harus terus berkelanjutan tidak boleh berhenti karena perbaikan yang seringkali ditinggalkan, tidak diberi atensi maka akan kembali kepada hal yang tidak kita inginkan. Selain itu, terkait adaptasi terhadap perubahan banyak cara yang bisa kita amplifikasikan mulai dari regulasi mendadak yang harus kita respon karena kita tidak punya ruang negosiasi sampai pada karakteristik mahasiswa yang seringkali kita terjebak dengan mengeluh, saya sering mendengar keluhan di banyak ruang alih-alih mengalokasikan waktunya untuk memperbaiki pembelajaran, mencoba menerapkan kreativitas di banyak ruang tetapi justru mengeluh. Ini yang tampaknya harus kita respon, jangan-jangan kita yang harus berbenah,” jelas pakar bidang informatika ini.
Lebih lanjut, terkait bergerak lincah, Fathul mengatakan UII bagaikan pesawat jumbo yang jika pilot dan penumpangnya melakukan hal remeh seperti bermanuver tidak hati-hati maka akan banyak korban. Maka dari itu, dalam menjaga pesawat jumbo (UII -red) perlu adanya kehati-hatian tapi tetap lincah
“Meskipun kita jumbo besar kita syukuri tapi kita punya fleksibilitas dan ketangkasan. Jadi bagaimana kita bersama-sama kita sepakati, cepat dalam bertindak, merespon perubahan, disamping itu mari kita bersama-sama berinovasi yang bermakna, tidak hanya menghadapi tantangan tapi juga merespon dan memanfaatkan potensi. Potensi kita banyak mari sama sama identifikasi kekuatan kita dan kita jadikan basis lonjatan kedepan,” tuturnya.
Fathul Wahid menambahkan ketiga hal tersebut tidak mungkin bisa dilakukan tanpa kerja kolektif, sehingga kerjasama lintas unit sangat amat penting. “Kita bersyukur komunikasi, kerjasama, dan koordinasi dengan Yayasan Badan Wakaf berjalan dengan baik, alhamdulillah pintu ruang tersebut selalu terbuka. Kita berharap kegiatan baik ini kita rawat bersama-sama dan insyaallah hari ini dan besok akan kita diskusikan masa depan kita,” tambahnya
Sementara itu, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si selaku Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII dalam arahannya mengatakan kontribusi YBW akan terus meningkat untuk mendukung bidang pendidikan khususnya UII. Disamping itu, Dr. Suparman menyoroti disparitas program studi yang makin tajam.
“Berada dalam naungan fakultas, tarik menarik terjadi. Sudah saya sampaikan ke Pak Rektor kalau memang ada prodi yang menurut perkiraan akan berkembang pesat untuk menjadi fakultas, jalan, tidak usah ragu-ragu. Untuk prodi lain yang terancam karena perginya suatu prodi kita cari solusinya,” ungkap Dr. Suparman
Selain itu, Dr. Suparman juga memberikan arahan terkait kontrol dan administrasi pendidikan khususnya akreditasi. “Ada 1 2 prodi yang akreditasinya itu sudah habis atau terancam habis, tapi kontrol dan monitoring kita tidak jalan. Prodi-prodi yang selama 5 tahun sulit berkembang coba lakukan kajian lalu rumuskan jalan keluarnya apa dan jangan disandera, diajak rembuk orang-orang yang berpengalaman,” tuturnya
Ia juga menambahkan arahannya terkait penjaminan mutu yang perlu dikembangkan dan diperkuat dengan persepsi publik. “Kesan saya kita masih menangani penjaminan mutu itu kepentingan internal. Pernahkah kita melakukan uji kelayakan, bagaimana persepsi publik. Tidak usah takut hasilnya,” tambahnya.
Selain itu, beliau juga memberikan arahan dalam bidang pengabdian masyarakat baik itu dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) dan unit- unit dibawah naungan YBW UII untuk bisa terintegrasi.
“Kita ini punya misi untuk melakukan pembenahan dan pemberdayaan masyarakat ada institusi tingkat universitas seperti DPPM, Pusat Studi, Lembaga penelitian, lembaga pemberdayaan masyarakat di bawah naungan YBW, unit-unit non pendidikan di bawah YBW ini belum menjadi kekuatan yang intergrasi, kedepan harus kita padukan agar pengabdian masyarakat dapat menjadi lebih maksimal,” terangnya. (AHR/RS)
UII Mondial, Penampilan Mahasiswa Internasional UII di Ajang YBW UII Expo 2024
Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menggelar YBW UII Expo 2024 pada Kamis-Minggu (26-29/09) di Grand Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta. Acara dalam rangka khidmat milad YBW UII tersebut diiringi sejumlah aktivitas menarik, salah satunya ialah penampilan “UII Mondial” dari Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DKKUI) UII pada Jumat (27/9).
Rangkaian acara pertama meliputi gelar wicara (talkshow) bertajuk “UII Lebih Dekat: Selangkah Menjadi Warga Global” dan menghadirkan mahasiswa asing (inbound) penerima beasiswa di UII. Adapun pembicara sesi tersebut termasuk Mohamed Bichara (S-1 Teknik Industri) asal Niger yang menerima beasiswa Future Global Leaders Scholarship (FGLS) dari UII, serta Fatin Maetam (S-1 Informatika) asal Thailand yang menerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari Pemerintah Indonesia.
Talkshow juga meliputi sesi mahasiswa UII yang studi di luar negeri (outbound) sebagai pembicara. Di antaranya, yakni Jalaluddin Rizqi Mulia dari Program Studi Hubungan Internasional selaku penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 ke Yale University, Amerika Serikat. Selain itu, terdapat pula Putri Kinanti Shinta Pratiwi, mahasiswi Program Studi Arsitektur IP yang menerima beasiswa International Credit Transfer (ICT) ke Universiti Malaya, Malaysia.
Lebih lanjut, acara juga dilengkapi dengan penampilan dari mahasiswa internasional UII. Pertunjukan diwakili oleh segenap mahasiswa asing dari lima negara, yakni Yaman, Sudan, Kazakhstan, Thailand, serta Pakistan.
Menurut Kepala Divisi Mobilitas Internasional DKKUI, Nihlah Ilhami, S.Pd., UII Mondial diharapkan dapat mengenalkan masyarakat dengan ragam budaya internasional di UII. Di samping menampilkan busana, makanan hingga tarian dari segenap mahasiswa internasional, sesi tersebut ditujukan untuk mempromosikan kesempatan studi luar negeri yang terbuka melalui UII.
“Dengan adanya event ini, tentunya akan menarik masyarakat untuk studi di UII terutama. Karena adanya kesempatan-kesempatan bagi mahasiswanya untuk bisa melakukan mobilitas outbound ke luar negeri, baik program pendek, credit transfer, maupun double degree yang terjalin antara UII dengan mitra-mitra di luar negeri,” jelasnya.
Hingga kini, terdapat 124 mahasiswa asing dari 25 negara yang masih aktif belajar di UII. Terdapat UII Global sebagai asosiasi mahasiswa internasional yang studi di UII. Menurut Nihlah, pertunjukan tersebut juga diharapkan dapat menginformasikan ke masyarakat terkait keterlibatan mahasiswa asing di UII.
“Anak-anak (mahasiswa asing) juga aktif dari negara-negara tersebut, dan jumlahnya cukup banyak di UII. Sehingga, dari yang cultural performance itu, diharapkan untuk lebih memperkenalkan budaya-budaya negara lain juga kepada khalayak,” pungkasnya.
Putri Kinanti Shinta Pratiwi, salah satu pengisi acara sebagai penerima beasiswa ICT ke Universiti Malaya, Malaysia, mengungkapkan bahwa alasannya mengikuti program ICT ialah untuk mendapat pengalaman belajar lintas disiplin. Menurutnya, penyelenggaraan talkshow tersebut dapat menjadi momentum untuk merefleksikan sekaligus membagikan pengalaman belajarnya selama di Malaysia.
“Saya merasa acara ini menjadi platform yang tepat untuk berbagi, tidak hanya soal tantangan yang dihadapi selama proses studi di luar negeri, tetapi juga bagaimana pengalaman tersebut membentuk saya menjadi individu yang lebih terbuka dan adaptif”, jelasnya.
Senada, Putri Kinanti juga berharap agar agenda UII Mondial dapat menumbuhkan minat untuk turut studi ke luar negeri melalui UII. Baginya, belajar ke mancanegara tidak hanya tentang menjelajahi tempat baru, namun juga mengubah cara pandang terhadap dunia dan diri sendiri.
“Dengan bermimpi lebih besar dan berani mengejar impian tersebut, mereka akan menemukan banyak peluang yang bisa membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Seize the moment, karena setiap langkah kecil yang diambil sekarang dapat mengubah hidup mereka dan membawa mereka menuju pengalaman yang luar biasa,” tandasnya. (JRM)
Transformasi UII menjadi Kampus Lestari Melalui Angkringan Rumah Gagasan #5
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelr acara Angkringan Rumah Gagasan #5 : Kampus Lestari pada Kamis (12/09) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII. Angkringan Rumah Gagasan ini menawarkan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk bisa memberikan perspektif masing-masing dalam menyikapi pandangan-pandangan dari pemateri.
Dalam kesempatannya Fathul Wahid sebagai Rektor UII mengatakan bahwa lestari atau kelestarian yang dalam bahasa inggrisnya adalah sustainability tidak hanya membahas terkait lingkungan hidup. Ia mengutip dari teori The Triple Bottom Line bahwa sustainability mencakup beberapa hal yang disebut dengan 3P yaitu Planet, People, dan Profit.
“Pertama ada planet, betul ini terkait lingkungan, bagaimana kita merawat planet tidak hanya untuk hari ini tapi juga untuk penerus kita yang seringkali menyempitkan. Meskipun kita tahu betul, itu saja kita belum sukses. Kedua yaitu people, maksudnya dalam konteksnya di kampus lestari itu bagaimana warga kampus merasa nyaman bekerja, berinteraksi dengan sehat. Selain itu juga bebas dari intimidasi, tekanan itu adalah bagian dari kampus lestari,” ungkap Fathul Wahid saat sambutan.
Ketiga adalah profit dalam konteks kampus bisa diartikan sebagai benefit atau manfaat. Manfaat dapat ditafsrikan sebagai setiap tindakan yang dilakukan itu berdampak, seperti contohnya sumber daya yang dialokasikan bermanfaat untuk digunakan bukan hanya sebagai sesuatu yang dimiliki saja.
“Kita bersyukur hari ini ada 3 narasumber yang berbicara dari beragam perspektif dan saya yakin nanti tambahan perspektif dari Ibu/Bapak yang hadir disini akan sangat berharga. Kita berharap akan muncul gagasan-gasan baru yang mudah-mudahan bisa kita ekskalasi, implementasi, secara lebih permanen di UII. Jika kita bicara UII, tidak hanya bicara tentang UII hari ini tapi UII masa depan, bisa jadi apa yang valid untuk masa lalu, itu tidak valid untuk hari ini dan yang valid hari ini belum tentu valid untuk masa depan,” harapnya.
Dimoderatori oleh Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A, sebagai Kepala Bidang Akademik dan Organisiasi Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UII, materi pertama disampaikan oleh Ar. Agus Setiawan, S.T., M.Arch., IAI., GP terkait master plan fisik kampus terpadu UII 2024-2034 yang kedepan perlu dilakukan pembaruan kebutuhan-kebutuhan fasilitas kampus, ketersediaan lahan, dan peluang pengembangan fasilitas.
Dalam kesempatannya, Ia memperlihat peta pengembangan kampus terpadu UII yang memiliki luas 33 hektare yang akan berkembang hingga 38 hektare. Ia juga menjelaskan pengembangan-pengembangan fasilitas kampus di setiap sisinya.
“Sisi timur untuk pelayanan publik. Sisi utara akan dikembangkan zona-zona kemahasiswaan, kemarin juga sudah audiensi dengan mahasiswa terkait dengan pengembangan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa. Zona inti ditengah tentunya zona-zona akademik yang sekarang sudah terbentuk, kedepan akan dikembangkan zona infrastruktur kawasan yang rencana akan diplotingkan di sisi selatan. Kami juga sudah merancang gedung Recycling Center. Selain itu, master plan ini juga akan memperluas fasilitas parkir dan resapan air yang ada di UII,” jelas Dosen Profesi Arsitektur UII ini.
Dilanjutkan dengan pemateri kedua, Ir. Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D membahas tentang pusat unggulan manajemen limbah padat yang terintegrasi. Ia menjelaskan permulaan dibentuknya pusat unggulan ini karena permasalahan sampah yang tidak kunjung usai yang semakin hari semakin meningkat ditambah dengan masyarakat yang malas untuk memiliah sampah
“Pusat unggulan ini penting untuk UII karena manajemen pengelolaan limbah padat masih terbatas dan tradisional, paling tidak kita bisa mengelola sampah sendiri. Selain itu, kita juga menuju cita-cita bersama bahawa UII akan menjadi universitas riset yang harapanya pusat unggulan ini juga bisa menjadi pusat riset juga. Kemudian manfaat dari pusat unggulan ini juga menghadirkan pusat riset terintegrasi, kolaborasi riset yang multidisiplin, dan juga sebagai bentuk promosi,” ungkap Dosen Teknik Lingkungan ini.
Ia juga menambahkan pusat unggulan ini pada pengelolaannya akan mengubah sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang khususnya plastik menjadi berbagai macam produk. Pengelolaan pusat unggulan ini juga melibatkan berbagai disiplin yang ada di UII
“Desain mungkin bisa dibantu oleh Teknik Industri kemudian otomatisasi dari temen-temen Teknik Elektro dan Teknik Mesin, segi kesehatan berkolaborasi dengan Kedokteran, hingga circular economy juga temen-temen dari Ekonomi juga bisa masuk, terkait kajian keagamaan, temen-temen dari Ilmu Agama Islam bisa masuk. Harapannya pusat unggulan ini bisa multidisplin,” harap Eko Siswoyo yang juga sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII ini.
Pemateri terakhir Dr. Habibi Hidayat, S.Pd., M.Si memaparkan materinya terkait program hibah kampus lestari pengelolaan kebun atsiri menjadi halaman belakang UII yang multiguna yang diimplementasikan menjadi pusat studi bernama Central of Essential Oil Studies (CEOS). Dalam pemaparan materinya, ia bersama tim melihat banyak sawah yang belum terkondisikan dengan baik yang memunculkan ide untuk membuat kebun atsiri yang bermanfaat
Aktivitas CEOS sudah sangat masif yang terdiri dari kunjungan mahasiswa dan peneliti asing, pelatohan produk minyak atsiri UMKM dan Instansi, pelatihan wirausahan untuk mahasiswa dan siswa PKL, pendampingan praktikum mahasiswa, dan penyelenggaraan summer school essential oil, kerjasama dengan petani di Piyungan, host MBKM mahasiswa UNTAN Pontianak, workshop minyak atsiri siswa SMK, Pengabdian masyarakat di Gunung Kidul, partisipasi seminar internasional, belajar lahan marginal di Dlingo, dan merintis kebun atsiri CEOS.
“Alhamdulillah kami juga punya luaran penelitian yang diterbitkan dalam bentuk jurnal dan kita juga melakukan kolaborasi dengan beberapa universitas yang excited untuk riset dengan Atsiri. Alhamdulillah sampai saat ini Atsiri UII masih dipercaya oleh teman-teman diluar sana untuk belajar di kita, di CEOS ini,” ungkap Dosen Program Studi Kimia ini. (AHR/RS)
Mencetak Cendekiawan dan Pemimpin Masa Depan Ketika Anda bergabung dengan Universitas Islam Indonesia (UII), Anda akan menemukan pengalaman ...

berita
-
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) melalui Jurusan dan Program Studi Kenotariatan Program Magister mengirim tiga guru besar...
-
Dosen sekaligus Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D berkesempatan mengikuti program International Facult...